Latest News

Monday, September 27, 2010

Aku Bahagia Karena Mengenal Tuhan Yesus


Pernahkah kamu merasa penasaran mengenai asal usul manusia dan alam semesta ini? Pernahkah kamu merasa ingin tahu mengapa manusia diciptakan dengan begitu hebatnya sehingga mampu membuat teknologi-teknologi luar biasa seperti mobil, pesawat terbang, dan komputer? Pernahkah kamu tergelitik untuk mengetahui kemampuan binatang-binatang dan apakah mereka mampu untuk menyaingi manusia dalam hal kreativitas dan inteligensia?

Kalau kamu sering penasaran tentang hal itu, maka mari kita renungkan bagaimana para ilmuwan memandang penciptaan alam semesta maupun kepintaran manusia dan binatang, dan bagaimana para kaum beriman memandangnya.

Ilmuwan bilang: alam semesta diciptakan dari satu unsur saja yang membelah diri terus menerus dan kemudian menghasilkan alam semesta yang kita kenal sekarang ini. Proses ini terjadi dalam hitungan juta tahun. Kita sebagai orang yang mengimani adanya Tuhan mengatakan: Betul, itu semua mungkin saja terjadi. Akan tetapi siapa yang menciptakan satu unsur yang pertama? Tuhan.

Ilmuwan bilang: manusia dan hewan sama saja pintarnya. Lihat saja simpanse sama pintarnya dengan anak umur 4 tahun. Kita pengikut Tuhan bilang: Betul, simpanse sama dengan anak umur 4 tahun setelah diajari oleh kita seumur hidup. Tapi anak umur 4 tahun masih punya waktu 60 tahun lagi untuk belajar hal-hal yang tidak akan pernah dipelajari dan dipahami oleh simpanse.

Ilmuwan bilang kalau manusia itu tidak punya jiwa dan tidak mungkin diselamatkan, sama seperti binatang tidak diselamatkan. Kita menjawab: Berbahagialah kami yang percaya kepada Tuhan Yesus. Karena untuk apa kita hidup apabila kita tidak berjiwa,untuk apa kita hidup kalau kita tidak diselamatkan, untuk apa kita mendalami semua ilmu yang kita pelajari sekarang kalau kita tidak memiliki tujuan hidup.

Tapi Kita ingin memahami semua yang kalian para ilmuwan pahami karena kita ingin mengetahui seberapa besar lagi Tuhan kita yang kita percaya begitu besar namun begitu mengasihi kita sehingga mau turun ke dunia untuk disalibkan bagi kita.

Dengan itu, tujuan hidup dan tujuan belajar adalah untuk lebih dan lebih lagi mengagumi Dia. Maka kita disebut berbahagia karena kita mengenali tanda-tanda kebesaranNya dan kasihNya disetiap ilmu yang kita pelajari.


"Berbahagialah mata yang melihat apa yang kami lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya." - Luk 10:23-24

No comments:

Post a Comment

Recent Post