Briptu Norman yang belakangan ini sangat beken karena video dia sedang menyanyi diupload ke youtube, selalu memakai seragam polisi ketika bernyanyi pada acara-acara yang diadakan TV untuknya. Persepsi masyarakat tentang polisi pun mulai berubah. Polisi tidak hanya dilihat sebagai sosok yang tegas, gemar menembak, gemar menilang, suka marah-marah, dan hanya mengatur lalu lintas. Tapi polisi pun manusia, yang suka bernyanyi, yang cape dan ngantuk setelah seharian menunggu acara selesai sebagaimana diungkap sang briptu sendiri.
Memanusiakan polisi, itulah istilah yang akan saya pakai untuk melihat fenomena ini. Yaitu memunculkan kesadaran bahwa polisi bukanlah sebuah sosok yang jauh dari kita, bukan orang yang sudah dibrainwash sehingga tidak memiliki kesadaran manusia lagi. Polisi pun manusia. Sebagaimana katanya si Okky di acara DeRings, �Bapak polisi ya.... pantas, bapak telah menembak hatiku.� Tembakan polisi manusia ini tidak hanya menembak dengan peluru dan tidak berperasaan, tapi menembak dengan emosi.
Memanusiakan polisi dapat diartikan ketika dengan sadar kita menyatakan �Oh ya, polisi juga kayak kita.�
Demikianlah juga tablo yang akan diadakan pada hari Jumat tanggal 22 April 2011. Tablo seakan-akan hanya �drama Yesus�.
Tapi tablo sesungguhnya diadakan untuk Memanusiakan Yesus. Ketika kita melihat tablo, kita secara sadar akan merasakan bahwa sebagai manusia, Yesus sungguh-sungguh merasa sakit ketika dicambuk, dipaku, dan tergantung di kayu salib. Bahwa Yesus sungguh-sungguh darah dan daging. Ketika kita melihat tablo, kita secara sadar merasakan bahwa sisi manusia kita pun ada di antara orang-orang yang mengadili Yesus.
Mari kita memanusiakan Yesus, merasakan penderitaanNya sungguh menyatu di dalam diri kita manusia.
http://nasihatalkitab.blogspot.com/
http://nasihatalkitab.blogspot.com/