Pagi ini saya melihat kisah perjuangan seorang anak Sekolah Dasar. Setiap hari harus berjuang untk menambah biaya hidup keluarga. Untuk Indonesia kisah ini memang klise, dimana seorang manusia muda harus ikut berjuang untuk hidup keluarga.
Tulisan saya ini bukan untuk mengkritik, tapi sekedar mengetuk hati orang muda bahwa hidup dalam keberuntungan seharusnya disyukuri dan dimanfaatkan sebesar2nya untuk mengembangkan diri.
Sahabat kecil kita ini hidup sehari2 bersekolah, membersihkan rumah dan mencari nafkah dengan mengeruk pasir dikaki gunung Merapi. Ibunya tidak melarang ia bekerja, tapi sebagai seorang ibu ia tak ingin anaknya celaka, sehingga ia melarang anaknya untuk menambang ditebing yang tinggi atau tempat yang mudah longsor. Karena daerah pertambangan memang arena yang berbahaya. Ceroboh atau tdk ceroboh pasir bisa saja sewaktu2 runtuh menimbun hidupnya. Herannya, semua dijalankan dengan suka cita, supaya ia bisa mengejar upah yang bisa ia pakai untuk biaya sekolah.
Bagaimana adik kita mengeruk pundinya ya? Tau tutup drum yang tidak terlalu besar? Nah itulah alat yang dipakai dengan cara dibuat menyerupai sekop untuk mengeruk sejumlah pasir. Bisa dibayangkan itu cukup berat dan dimuati pasir pula yang dituang keruk demi keruk ke dalam bak truk. 1 bak truk mereka mendapat 15 rb rupiah. Sementara untuk tenaga anak2 upah lebih rendah lg.1hari paling mereka bisa menyelesaikan 2/mungkin 3 truk. Tse tse tse bisa kita bayangkan bagaimana kerasnya perjuangan adik muda ini demi lembar uang. Yang bagi anak muda lainnya uang segitu hanya dibuang2.
Baginya bersakit2 dahulu bersenang kemudian (lho kapan!!?) karena baginya sekolah adalah kegembiraan. Sementara bagi anak lain sekolah adalah beban dan kewajiban semata. Almarhum ayahnya selalu mengatakan sekolah itu hanya untuk org bodoh. Karena ia sering kerja keras maka ia kurang pandai di sekolah, bahkan pernah tinggal kelas, jadi baginya ia bodoh. Sehingga harus sekolah. Hemmmm pengertian yang salah memang.
Tapi jangan lupa sahabat muda kita ini mencoba mengejar imp�annya. Bukan jadi sarjana, kaya atau apapun impian orang masa kini. Tapi hanya sekedar tidak diremehkan, tidak ditipu, tidak direndahkan, dihargai sebagai manusia. Sederhana kedengarannya. Tapi punya kekuatan dasyat dalam membangun diri. Bagaimana org muda?
Monday, March 7, 2011
SEKOLAH untuk ORANG BODOH
SEKOLAH untuk ORANG BODOH
Reviewed by JMG
on
March 07, 2011
Rating: 5
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment