Latest News

Saturday, March 5, 2011

Facebook.... Mencari Sahabat

Membaca buku "The Accidental Billionaires" tentang pencipta dari Facebook, Inc membuatku merenung. Pencipta dari Facebook adalah Mark Zuckerberg, seorang jenius kuper yang tak memiliki seorang teman pun kecuali Eduardo Saverin. Kalau berada di tengah ruangan penuh orang, maka Mark takkan diperhatikan. Ia merasa dunianya adalah bila ia bersama komputer.

Motivasinya membuat Facebook agar orang-orang semacam dia diperhatikan oleh sesamanya di kampus Harvard yang terkenal penuh dengan orang-orang jenius. Dengan menulis statusnya di Facebook, ia dan orang-orang yang kuper dapat membuka dirinya terhadap orang luar, memperlihatkan jati diri yang sesungguhnya yang tak berani diungkapkan secara riil.

Ribuan mahasiswa langsung mendaftar ke situs ini dalam waktu satu bulan saja. Orang muda yang masih kuliah memang sangat haus mencari teman, mencari kehidupan sosial, membuka diri satu sama lain, meminta perhatian dan penuh perhatian.

Semua orang mencari kesamaan dan perbedaan satu sama lain. Terlalu lama bila cara tradisional diterapkan. Lebih mudah untuk menulis hobi masing-masing di Facebook dan membiarkan situs ini menghubungkan kita dengan orang-orang yang memiliki kesamaan, baik hobi, sifat, dan teman.

Banyak orang yang tadinya tidak punya teman mendadak memiliki banyak teman yang dapat diajak ngobrol. Dari situs ini mulailah pertemanan yang riil dimulai. Yang tadinya hanya kenal di dunia maya, kemudian mengajak bertemu dan mengadakan aktivitas bersama. Sungguh luar biasa.

Tapi Facebook juga mengubah konsep teman. Teman adalah orang yang dapat diajak berbuka hati,  menyampaikan suka duka, memeluk bila diperlukan, menyediakan bahu untuk menangis, menemani saat tertawa. Kini Teman diubah oleh Facebook menjadi sekelompok nama di Facebook yang memiliki hobi sama dan teman-teman yang sama.


Ada yang memiliki teman di Facebook lebih dari 1.500 orang. Tapi ketika ditanya, siapa teman dekatmu? Jawabannya adalah: "T.i.d.a.k..a.d.a."

Teman menjadi sekedar kata-kata di layar komputer, berceloteh tentang kegiatan masing-masing, bukan memiliki kegiatan bersama. Teman sekadar nama di Facebook yang ikut berkomentar tentang status kita, bukan seseorang yang mendampingi kita saat status kita :(  maupun :)

Apakah itu yang diinginkan? Facebook adalah situs yang sangat baik, namun teman, jangan lupakan kata-kata kebijaksanaan Tuhanmu:

"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." - Ams 17:17

Jadi, apakah kamu punya Facebook? Kalau punya, gunakanlah untuk mencari teman yang dapat menjadi sahabat dalam hidup dan dalam Tuhan. Kalau belum punya, Buatlah.

No comments:

Post a Comment

Recent Post