Seorang Jokowi saja bisa membuat kita semua merasa demikian. Apalagi Bunda Maria dan St. Elizabeth yang merasakan Allah sendiri beerada di tengah-tengah mereka. Allah yang sudah dinubuatkan kehadirannya yang membahagiakan oleh Nabi Zefanya beratus tahun sebelumnya. Tentu rasa kagum dan hormatnyang tak terlukiskan muncul di hati Bunda Maria hingga ia mendaraskan Magnificat (Pujian) yang demikian indah dan agung. Apakah kita mampu mengenali dan mengagumi kehadiran Allah di tengah-tengah kehidupan kita? Bagaimana?
Menarik pula diperhatikan bahwa yang pertama kali mengenali Yesus adalah bayi di dalam kandungan St. Elizabeth. Lonjakan si bayi bukanlah hasil dari kegembiraan St. Elizabeth, melainkan karena bayi yang masih murni mengenali Allah yang juga murni. Berkat lonjakan si bayi murni, St. Elizabeth yang berdosa sama seperti kita, mendapat berkat. Demikianlah dituliskan di Injil Kehidupan (Evangelium Vitae), bayi membaw berkat bagi bundanya.
-----------------------
Rabu, 31 Mei 2017
Pesta St. Maria mengunjungi St. Elizabeth
Bacaan Pertama: Zef 3:14-18a
Mazmur: Yes 12:2-3.4bcd.5-6
Bacaan Injil: Luk 1:39-56
No comments:
Post a Comment