Latest News

Monday, November 29, 2010

Jika Tuhan Berkehendak

Is God willing to prevent evil, but not able? Then is he impotent...
Is he able, but not willing? Then is he malevolent....
Is he both able and willing? Whence then is evil...?

Apakah Tuhan berkehendak untuk melenyapkan kejahatan, tapi tidak mampu? Maka ia impoten
Apakah ia mampu tapi tidak mau? Maka ia kejam

Apakah ia mampu dan mau? Lalu mengapa masih ada kejahatan?

Teman-teman, bagaimana kalian menjawab pertanyaan yang diajukan di atas?

Berbeda dengan David Hume yang bertanya apakah Tuhan mampu.... si orang berpenyakit kusta dengan tegas dan penuh iman menyatakan: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Dan jawab Yesus, "Aku mau, jadilah kau tahir." Si orang kusta tahu dan percaya bahwa Tuhan mampu.

Tapi sekarang, apakah Tuhan mau? Karena rasanya banyak dari doa-doa kita tidak terjawab. Tapi coba pikir-pikir lagi... adakah di dalam kitab suci, Tuhan menolak doa orang beriman? Rahim Hana dibuahkan dan ia melahirkan Samuel, ratapan Maria dan Marta dijawab dan Lazarus dibangkitkan, Elia meminta api dan api surga datang menyambar dengan tidak kurang besarnya, Salomo meminta kebijaksanaan dan ia menjadi orang paling bijaksana di dunia...

Teman2, milikilah dahulu iman bahwa Tuhan mampu dan Tuhan mau.

Demikian pula dituliskan oleh Yohanes: "Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepadaNya." - I Yoh 5:14-15

Lalu mengapa doa2 kita rasanya tidak terjawab? Itu karena kita seringkali berdoa bukan untuk keadaan tertentu, melainkan jalan menuju keadaan tersebut. Cobalah berdoa seperti orang kusta berdoa yaitu agar ia sembuh. Ia tak peduli bagaimana Tuhan akan menyembuhkannya. Ia tidak meminta agar Tuhan langsung menyembuhkannya. Kalau Tuhan menyuruhnya melakukan hal-hal sulit dahulu sebelum ia sembuh, maka ia akan melakukannya karena ia percaya Tuhan akan menyembuhkan, bagaimanapun caranya. 

Kadang teman, kita sering tidak sabar menunggu jawaban Tuhan. Karena ketidaksabaran kita, doa-doa kita makin kita spesifikkan dengan harapan Tuhan akan mengabulkan doa kita dengan cara-cara yang telah kita "tunjukkan". Doa ingin sembuh dispesifikkan dg doa agar penyakit kita lebih ringan daripada yang diindikasikan; doa ingin bahagia dispesifikkan dg doa agar cepat menikah; doa bisa berziarah ke Lourdes dispesifikkan dg doa ingin diterima di jabatan dg gaji besar. 

Teman, kita tidak perlu menggambar peta untuk Tuhan agar doa2 kita terkabul. Tuhan cukup kreatif untuk menciptakan jalanNya sendiri. Yang penting percayalah bahwa Tuhan mampu dan Ia selalu mau mengabulkan doa2 kita. 

Selamat mencoba berdoa cara baru.

No comments:

Post a Comment

Recent Post