
Untuk menjawab hal ini mari kita melihat bacaan pertama dari Kitab Daniel. Saat itu ketiga orang teman Daniel yang diancam akan dibakar menyatakan hal yang menarik: kalau Allah yang kami puja sanggup menyelamatkan maka Ia akan menyelamatkan kami. Sekalipun tidak maka kami tetap tidak akan tunduk pada titah raja yang melawan kehendak Allah. Apa artinya? Bagi ketiga orang ini tidak penting apakah Allah akan menyelamatkan mereka sebagai �imbalan� atas ketaatan mereka padaNya. Intinya mereka tidak akan melawan kehendakNya. Jadi mari kita memandang umat yang berusaha menciptakan mujizat ini bukan sebagai gila atau kurang kerjaan atau kurang beriman, melainkan bahwa upaya mereka kelak akan dicatat oleh Allah sebagai suatu tindakan beriman yang berani dan kepasrahan pada Allah yang mereka yakini dapat membangkitkan orang mati.
Apakah kita juga berani untuk memiliki keyakinan akan itu, yaitu bahwa Allah kita sanggup walaupun permintaan kita tidak dikabulkan? Apakah kita tabah dalam mengharapkan belas kasihannya meskipun posisi kita sangat kepepet dan sulit? Apakah kita teguh memperjuangkan kebenaran iman kita walaupun kita akan menjadi �sitting duck� (sasaran tembak) bagi orang-orang yang tidak beriman sama? Beranikah kita seperti Yesus pada Injil hari ini yang tegak berdiri di depan hamba dosa untuk menyatakan kebenaran walaupun konsekuensinya kematian? Mari kita jawab dengan jujur pada diri sendiri.
---------------------------
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
PF S. Vinsensius Ferrer, Imam
Bacaan 1: Dan 3:14-20, 24-25, 28
MT: Dan 3:52-56
Bacaan Injil: Yoh 8:31-42
No comments:
Post a Comment