
Bandingkan hal ini dengan para rasul di pantai danau Tiberias. Mereka tadinya pun ragu bahwa Yesus sudah bangkit. Namun ketika Yesus membuat mereka berhasil menangkap ikan banyak, mereka langsung tahu bahwa �itu Tuhan.� Mereka percaya walaupun belum mengerti bagaimana Yesus bangkit. Para Rasul yang percaya itu baru �mengerti� jauh setelah Yesus naik ke surga, dan akhirnya mereka mampu bersaksi di depan sidang sebagaimana dikisahkan di Kisah Para Rasul.
Proses yang sama terjadi pada kita sampai sekarang ini. Banyak orang berusaha mengerti keAllahan dan kebangkitan Yesus. Mereka meneliti kain kafan dari Turin. Mereka meneliti kubur kosong. Mereka meneliti berbagai kemungkinan yang ada. Bisa jadi kita merupakan dua org yg sedang meneliti keberadaan Yesus . Pribadi yang pertama percaya Yesus dan yang kedua tidak. Keduanya melakukan penelitian yang sama. Yg terjadi yang pertama makin kuat imannya, sementara yg kedua berusaha mencari penjelasan lain yang masuk di akal dan tdk pernah membiarkan imannya bekerja.
Pengetahuan tidak mampu memberikan pengertian. Hanya iman yang memberikan pengertian.
Karena itu dalam mencari Dia, selalu jadikanlah Dia sebagai batu penjuru supaya apa yg tak terbatas dan sulit dipahami akal manusia yang terbatas, menjadi iman yang sederhana dan mudah dipahami yaitu dengan percaya penuh.
-----------------------------------
Jumat, 21 April 2017
Pw. St. Anselmus
Bacaan 1: Kis 4:1-12
Injil: Yoh 21: 1- 14
No comments:
Post a Comment