
Musa adalah pengantara bangsa Israel sebelum Yesus datang. Musa memohon kepada Allah agar diberikan seseorang yang dapat menggantikannya sebagai kepala umat agar umat Tuhan tidak seperti domba-domba yang tak bergembala. Musa memiliki posisi yang spesial, sebagaimana disebutkan di ayat �Tetapi tiada lagi seorang nabi yang bangkit di antara orang Israel seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka.� Posisi ini spesial karena diberikan Allah kepadanya secara khusus. Dan ketika bangsa Israel berusaha berbicara langsung pada Allah, maka mereka takut dan gemetar (Kel 20:18-19).
Yesus adalah pengantara umat manusia. Ia datang dengan posisinya yang jauh lebih spesial daripada posisi Musa: Anak Allah. Dan berbeda dengan Musa yang setelah kematiannya tidak memilih seorang pengantara kepada Allah, Yesus menunjuk kita semua secara bersama-sama menjadi pengantara kepada Yesus dan Yesus akan mengantarai kita kepada Bapa. Itulah sebabnya Ia berkata: �Jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga.�
Posisi perantara adalah spesial. Ia mampu memberikan pesan kepada kedua belah pihak dengan cara yang khusus untuk setiap pihak. Maukah kamu menjadi pengantara saudaramu kepada Yesus, pengantara agung kita? Posisi kita spesial karena kita beriman pada Yesus. Tapi tidak cukup demikian, kita pun harus belajar terus mendekatkan diri pada Yesus di dalam persekutuan, agar kita dapat memahami apa yang diinginkanNya buat kamu dan saudaramu. Marilah kita terus berdoa agar kita pun dapat menjadi pangantara permohonan sebagaimana yang dipercayakan Yesus kepada kita.
-----------------
Bacaan Liturgi 16 Agustus 2017
Rabu Pekan Biasa XIX
PF S. Stefanus dari Hungaria
Bacaan Pertama: Ul 34:1-12
Bacaan Injil: Mat 18:15-20
No comments:
Post a Comment