
Demikian juga Bapa yang di surga. Ia telah mengutus anakNya, dan anakNya itu takkan melakukan hal yang berbeda dari yang dilakukan BapaNya. Yesus selalu bekerja karena BapaNya pun selalu bekerja. Yesus adil karena BapaNya pun menghakimi dengan adil. Yesus mampu membangkitkan karena BapaNya pun mampu membangkitkan. Dan sama seperti bapak dan ibu yang baik yang mengajari anaknya untuk sabar dan sopan santun agar anaknya kelak disegani orang, demikian pula Bapa di surga ingin agar anakNya dihormati.
Apakah hanya Yesus yang merupakan anak Bapa? Bukan. Kita pun melalui pembaptisan roh adalah anak Allah. Tapi apakah kita sungguh anak Allah? Anak selalu meneladan Bapanya. Bapa kita adalah Bapa yang pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setiaNya. Bapa kita selalu bekerja dan penuh dengan keadilan. Maka hendaklah kita sebagai anakNya pun meneladan hal itu agar kita sungguh dilihat sebagai anakNya dan tidak memalukan Dia yang mengangkat kita sebagai anakNya, sama seperti kitapun tak ingin mempermalukan orangtua kita dengan perbuatan kita.
----------------------------
Rabu, 29 Maret 2017
Hari Biasa Pekan IV Prapaskah
Bacaan 1: Yes 49:8-15
MT: Mzm 145:8-9,13-14,17-18
Injil: Yoh 5:17-30
No comments:
Post a Comment