Orang marah itu aneh ya...
Tahu gak kenapa? Karena begitu kamu marah, dunia ini jadi hanya terdiri atas dua kubu yaitu dia sendiri lawan seluruh dunia. temen-temenmu hanyalah perkecualian dari dunia ini yang kebetulan saja berpihak pada kamu. Dan kalau temenmu ada yang bersikap netral dan memihak dia, berarti teman kamu itu sudah menjadi musuh kamu.
Gara-gara kamu marah sama si A, maka kamu bersikap kasar sama semua orang. Termasuk orang-orang rumah kamu: mama, papa, kakak, adik kecil, oma dan opa, bahkan anak tetangga yang sering main di rumah kamu.
Padahal, orang-orang yang bikin marah kamu itu, baik karena dia enggak sengaja nyakitin hati kamu, menyebar gosip tentang kamu, maupun ngaduin kamu, bahkan nyabet pacar kamu, jumlahnya sangaaaaaaa....t sedikit.
Tapi gara-gara satu orang itu, seluruh dunia lainnya kamu marahin.
Bahkan marah ke orang-orang lainnya malah lebih seru daripada ke orang yang nyakitin kamu itu. Bayangin, mama yang lagi nawarin kamu makan, kamu bentak sampai menangis. Papa yang lagi mau bantuin kamu belajar, kamu kunciin dan kamu acuhin aja. Adik yang masih kecil enggak tahu apa-apa sedang main di lantai, kamu dorong sampai menangis. Kakak yang lagi telepon kamu teriakin: "Berisik...!"
Tahu gak... padahal mereka itu adalah orang-orang yang akan menghibur hati kamu. Mereka yang mendukung dalam setiap keputusan yang kamu buat. Mereka yang membantu kamu dalam hidup kamu.
Makanya Tuhan berfirman: Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu - Ef 4:26
Marah bukan dosa. Tapi marah akan menimbulkan tindakan-tindakan yang berakibat kepada dosa. Misalnya mencuri barang orang yang nyakiti kita untuk membalas tindakannya. Menyakiti hati mama dan papa kamu juga tindakan dosa bukan? Nah, betapa satu marah saja bisa bikin banyak orang merasa tersakiti.
Lalu.... kalau marah kita harus ngapain?
1. Hirup napas dalam-dalam, dan berdoa
2. Pikirkan alasan atau kondisi apa yang kira-kira membuat si dia menyakiti hati kamu. Apakah kamu pernah bersalah, sehingga tindakan dia sekarang yang menyakiti hati kamu adalah tindakan pembalasan?
3. Diskusikan dengan mama atau papa, atau orang-orang yang lebih dewasa daripada kamu. Mendiskusikan dengan teman-temanmu tidak ada gunanya karena mereka tidak dapat memberikan kesimpulan atau pandangan yang berbeda dari kamu
4. Usahakan rekonsiliasi dengan orang yang menyakiti kamu. Nyatakan kepadanya kalau dia telah menyakiti hati kamu. Mungkin saja ia tidak melakukannya dengan sengaja, kan?
5. Kalau memang tidak berhasil juga, dan memang ia lakukan itu dengan sengaja, maka jauh lebih baik untuk mengabaikan dia dan tidak berbicara soal dia lagi. Bilang saja pada teman-teman yang berusaha ngorek-ngorek luka kamu: "Saya tidak mau membicarakan dia lagi, karena itu menyakiti hati saya. Apakah ada topik lain yang menarik?"
6. Dan akan jauh lebih baik kalau kamu juga mendoakan dia, supaya dia sadar bahwa dia telah menyakiti hati kamu
Kalau kamu sudah bisa melakukan itu, maka kamu sudah menjalankan 1 lagi perintah Tuhan Yesus.
Jesus Loves U.
Kemarin aku ke dokter gigi gara-gara tambalan lepas. Mana gigi depan. Bibir jadi sering nyangkut di gigi yang bolong. Ngebete-in banget.
Waktu sampai ke ruang dokter gigi, dokternya yang sudah kenal aku lama langsung negur, "Halo Wena... kemana aja, udah lama banget enggak kemari? Baik-baik aja ya giginya? Sombong nih kalau gak sakit, enggak main kemari."
Eh... ternyata Injil hari ini mengingatkan aku pada komentar si dokter: Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." - Mrk 2:17
Ternyata bener ya... cuma orang yang merasa dirinya kotor, dirinya tidak sempurna, yang datang ke Tuhan Yesus minta disembuhkan. Mana ada orang yang ngerasa dirinya bisa masuk surga, perlu makan Tubuh dan Darah Yesus, yang katanya merupakan jalan, kebenaran dan hidup? Wong sudah pasti akan masuk surga kan? Mendingan juga hari Minggu pergi jalan2 ke mall atau tidur nyenyak di kamar.
Bayangkan, kl cuma gara2 gigi bolong dikit aja kita udah ke dokter gigi. Padahal gak sakit2 amat, bisa ditahan. Gak perlu tunggu gigi sampe busuk dulu kan baru ke dokter gigi. Masa sama Tuhan Yesus gak begitu? Masa perlu sampai bikin dosa besar dulu - bunuh, zinah, rampok - baru datang ke Tuhan Yesus? Bohong kecil-kecilan, nyontek, ngucapin kata2 yang menyakitkan, itu merupakan bolong-bolong kecil di jiwa kita yang perlu disembuhkan oleh Tuhan Yesus agar tidak menjadi bolong yang besar dan membusuk.

Nah... kamu mau jadi yang mana? Jadi orang sehat dan gak perlu Tuhan Yesus? Atau jadi orang sakit yang diobati Tuhan Yesus, disayang, dihibur, dipeluk, dan digendong.
Nah, pilih sendiri ya.
Dalam hidup harian, tentunya kita pernah mengalami krisis kepercayaan. Di saat melihat di sekitar kita yang melakukan banyak pelanggaran dalam hidup, misalnya mencuri atau berbohong, memfitnah, dan sebagainya, kadang kita cenderung memvonis bahwa pasti Tuhan tidak akan pernah mengampuni dosa-dosanya itu.
Bahkan terhadap diri sendiri, disaat penyesalan atas dosa yang telah kita lakukan itu tiba, kita merasa bahwa diri kita sudah tidak berarti lagi bagi sesama, apalagi di hadapan Allah. Kita lupa bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil bagi siapa saja yang percaya padaNya.
Ketika kita tidak percaya akan janji Tuhan bahwa setiap dosa dapat diampuniNya, maka kita pun malu berdiri di hadapanNya, malu memohon kepadaNya seperti anak memohon kepada bapanya.
Sebaliknya ketika kita menganggap dosa orang lain tak terampuni, kita pun menjadi tidak layak bagiNya untuk diampuni. Karena doa Bapa Kami berbunyi: "Ampunilah kesalahan kami seperti kami pun mengampuni mereka yang bersalah terhadap kami." Maka ketika kita menganggap dosa orang tak terampuni, demikian pula kita tidak layak memohon pengampunan kepadaNya.
Maka marilah kita memohon ampun padaNya, dan memohon ampun bagi mereka yang bersalah kepada kita. Dan marilah kita mendengarkan jawabanNya:
Hai anakKu, dosamu sudah Kuampuni - Mrk 2:5
Teman-teman, kita sering dikatai oleh teman-teman kita yang Protestan bahwa ibadat kita (misa kita) kurang kitab sucinya. Dan dengan mendengarkan khotbah2 pada ibadat2 mereka, kita percaya saya pernyataan itu. Kalau teman2 yang sampai sekarang baca ini dan mengangguk-angguk, maka teman2 artinya belum memahami benar Misa yang kita ikuti tiap minggu. Kalau teman2 yang menggeleng2 dan berasa marah, selamat ya... kamu berarti sudah one step further menjadi Katolik yang bangga (the Proud Catholic).
Eh... susah loh jadi Katolik di masa sekarang. Bayangkan, sudah bahan bacaan dari sekolah banyak, kerjaan di tempat kerja bejibun... masih aja sumber iman kita tidak hanya berasal dari 1 buku teks (dibaca: Alkitab), tapi harus dari Tradisi dan Magisterium. Banyak sekali yang harus kita pahami.
Semoga beberapa notes-notes ke depan ini dapat memperkuat iman Katolik teman2 sekalian. Hari ini kita akan bahas, apakah benar bahwa dalam Misa kita tidak atau kurang ayat-ayat dalam kitab sucinya? Apakah benar bahwa dalam Misa, satu-satunya kata2 yang bersumber dari kitab suci adalah pas Bacaan 1, Mazmur, Bacaan 2, ayat pengantar Injil dan Bacaan Injil? Coba kita cermati lagi setiap tata perayaan yang kita lakukan pada misa kita:
1. Pembukaan
Di dalam pembukaan ada lagu pembuka yang mengantar Pastor masuk, tanda salib, pemberian salam dengan kata pembuka, pernyataan tobat dan Tuhan Kasihanilah Kami, madah kemuliaan, dan doa pembukaan
Tuhan Kasihanilah Kami: ini diambil dari seruan-seruan di dalam kitab suci misalnya padaMat 9:27 di mana ada dua orang buta yang memohon belas kasihan Tuhan.
Madah Kemuliaan:
Kemuliaan kepada Bapa di Surga - Mzm29:2
Dan damai di bumi kepada orang yang berkenan padaNya - Luk 2:14
Kami memuji Dikau, Kami meluhurkan Dikau,
Kami menyembah Dikau, Kami memuliakan Dikau, Kami bersyukur kepada-Mu,
Karena kemuliaan-Mu yang besar,
Ya Tuhan Allah, Raja surgawi,
Allha Bapa yang mahakuasa.
Ya Tuhan Yesus Kristus, Putra yang tunggal.
Ya Tuhan Allah, anak domba Allah, Putra Bapa, Yoh 1:36
Kasihanilah kami Engkau yang menghapus dosa dunia, - Yoh 1:29
Kabulkanlah doa kami, Engkau yang duduk di sisi Bapa,
Kasihanilah kami.
Karena hanya Engkaulah kudus, Hanya Engkaulah Tuhan,
Hanya Engkaulah mahatinggi, Ya Yesus Kristus,
Bersama dengan Roh Kudus,
Dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.
Tentunya pujian-pujian lainnya tidak perlu diterangkan ayat persisnya karena merupakan kalimat2 pujian yang memang berasal dari banyak ayat.
2. Liturgi Sabda, terdiri atas Bacaan I dan II, Mazmur tanggapan, ayat pengantar Injil, dan Injil, Aklamasi sesudah Injil, Homili, Aku Percaya dan Doa Umat
Tentunya ini sudah full dengan ayat2 kitab suci sehingga tak perlu lagi diterangkan
3. Liturgi Ekaristi terdiri atas: Persembahan, dialog pembukaan, Kudus, Doa Ekaristi, Doa Bapa Kami, Salam Damai, Anak Domba Allah, meyambut komuni, saat hening, doa sesudah komuni
Doa Bapa Kami yang telah diketahui adanya di Mat 6:9
Kudus Kudus
Kudus Kudus Kuduslah Tuhan, Allah segala kuasa
Surga dan Bumi penuh kemuliaanNya - Yes 6:3
Terpujilah Engkau di Surga
Terberkatilah yang datang dalam nama Tuhan - Mzm 118:26
Terpujilah Engkau di Surga
Sekali lagi semua ayat lainnya adalah pujian2 kepada Tuhan yang sangat banyak dapat ditemukan di Kitab Suci
Anak Domba Allah
Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia - Yoh 1:29
kasihanilah kami - Luk 17:13
Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia - Yoh 1:29
Berilah kami damai - 2Kor 5:20
4. Penutup terdiri atas: pengumuman, doa penutup, dan berkat & pengutusan
Pengutusan
Pergilah kamu diutus - Rm 10:15
Wow... banyak sekali ayat2 Kitab Suci yang bertebaran. Ini bahkan lebih banyak lagi kalau disadari bahwa hampir setiap kata yang diucapkan oleh Pastor berasal juga dari kutipan-kutipan Kitab Suci. Jadi jangan gentar dengan tuduhan-tuduhan yang tidak benar itu.
Masa kalah sama Scott Hahn yang dulu penentang Katolik yang keras akhirnya mengakui bahwa: Misa Katolik penuh dengan ayat-ayat Kitab Suci, bahkan ia mengatakan demikian: "...bacaan2, doa2, dan tanggapan2 yang begitu berakar pada Kitab Suci, membuat Kitab Suci menjadi hidup."
Bayangkan, seorang dosen teologi Kristen yang hafal seluruh kitab suci dan waktu muda bercita-cita untuk mempertobatkan orang2 Katolik, menyatakan secara eksplisit bahwa Kitab Suci menjadi hidup lewat Misa Katolik!!! Jadi, kalau teman2 beragama Kristen non Katolik menyatakan bahwa misa kita kering tanpa Kitab Suci, maka ajaklah mereka untuk mengikuti misa kita.
Dan semoga catatan ini dapat menyemangati teman2 untuk mengikuti Misa Kudus dengan lebih seksama lagi.
GBU
lebih lanjut tentang Misa Kudus dapat ditemukan di: http://id.wikipedia.org/wiki/Misa
Baru saja kemarin gereja kita merayakan hari perdamaian dunia (10 Januari) dengan putar film, sharing, dan pelepasan burung merpati... eh hari ini kita diingatkan bahwa gereja tetap berada di dalam zona bahaya. 3 gereja di Malaysia dirusak karena keputusan pengadilan yang mengizinkan warga non Muslim menggunakan kata Allah untuk menyebut Tuhan. Di Indonesia saja pada akhir Desember 09, gereja St. Albertus Bekasi pun dirusak.
Apa yang bisa kita lakukan sekarang? Pura-pura gak tahu? Berdoa supaya kita selamat? Ngumpet di rumah saja? Pindah agama?
Teman-teman, mungkin kita perlu melihat sejarah mengenai gereja dan saat-saat gelap gereja di Roma. Ya... benar... Roma yang sekarang menjadi pusat agama Katolik tidak berdiri dengan mudahnya, namun melalui darah dan perjuangan banyak orang Kristen.
Ketika Roma terbakar dengan hebatnya pada tahun 64M, Kaisar Nero dengan kejamnya menuduh orang Kristen sebagai pelaku pembakaran. Dan sejak itu dimulailah pembantaian orang-orang Kristen termasuk di dalamnya pembunuhan Rasul Petrus dan Rasul Paulus.
Saat itu, orang-orang Kristen adalah orang-orang rendah hati dan tidak memiliki posisi sama sekali di dalam pemerintahan. Bahkan banyak di antaranya adalah budak-budak. Banyak sekali orang Kristen ditangkap dan dibunuh dengan cara yang paling kejam. Mereka disalibkan, atau diikat dengan kulit binatang dan dilemparkan ke arena untuk dicabik-cabik oleh anjing-anjing, sebagai hiburan bagi para penonton. Mereka dilemparkan ke kandang binatang buas, atau diikat di tiang-tiang di dalam Taman milik Nero, kemudian tubuh mereka dilumuri ter dan dibakar. Tubuh yang terbakar itu menjadi lampu penerang bagi Taman itu di malam hari, dan Nero biasanya berkeliling taman sambil menaiki keretanya dengan telanjang bulat, menikmati derita para korbannya yang sedang sekarat itu dengan senyum yang dingin.
Namun apa yang terjadi? Apakah orang-orang Kristen kemudian menjadi gentar dalam penganiayaan itu? Dikisahkan di dalam Quo Vadis karya Henryk Siekienwich, bahwa Rasul Petrus saat itu sedang diungsikan ke luar kota Roma agar tidak menjadi martir. Akan tetapi di gerbang kota ia bertemu dengan Yesus yang berjalan masuk ke dalam kota. Petrus menyapa Yesus: �Tuhan, mau kemanakah Engkau?�
Dan Yesus menjawab: �Kalau engkau meninggalkan domba-dombaku, maka Aku akan pergi ke Roma untuk disalibkan kedua kalinya.�
Mendengar itu, Rasul Petrus menjatuhkan diri ke tanah dan ketika teman seperjalanannya bertanya: �Tuan mau kemana?�, Petrus menjawab: �Ke Roma.� Dan di Roma, Rasul Petrus menemui ajalnya dengan disalibkan terbalik sebagaimana permintaannya: �Aku tidak pantas disalibkan sama dengan Tuhanku. Salibkanlah aku terbalik.�
Teman-teman, sejarah Kristen bukanlah sejarah yang penuh damai, akan tetapi penuh dengan pertentangan dan perang. Akan tetapi kita perlu memiliki keberanian untuk beriman kepada Tuhan Yesus, dan percaya akan janjiNya mengenai hidup yang kekal melebihi hidup di dunia ini.
Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal � Yoh 12:25